Pages

Powered by Blogger.

Sunday, January 27, 2013

Cara Menghemat Kertas

rtikel lingkungan mencoba mengajak sahabat pecinta lingkungan hidup untuk menggunakan kertas secara bijak sehingga kita dapat menghematnya untuk kelestarian hutan.
Kertas saat ini telah menjadi kebutuhan utama masyarakat. Jika kita perhatikan di sekeliling kita, maka barang-barang apa saja yang terbuat dari kertas and mungkin kamu menemukan banyak barang yang terbuat dari kertas seperti kardus, buku tulis, kertas tulis, kertas fotokopi, koran, majalah, buku pelajaran/novel, tisu, alas gelas, kertas untuk keperluan promosi seperti brosur dan masih banyak lagi.
Bahan baku kertas adalah dari sebatang kapohon. Untuk satu rim kertas, paling sedikit satu batang pohon ditebang. Bayangkan berapa banyak pohon yang harus ditebang untuk memenuhi produksi kertas? Tanpa disadari, pada suatu masa hutan dipermukaan bumi ini akan habis ditebang untuk memenuhi kebutuhan kertas sehari hari. Apa lagi kita memanfaatkan kertas secara boros.
Begitu banyak barang-barang berbahan baku kertas dan tidak sedikit kertas yang pada akhirnya dibuang atua berakhir menjadi sampah.
Oleh karena itu kita harus sungguh-sungguh memperhatikan efisiensi pemakaian kertas, pengelolaan kertas serta pemakaian serta dampak dari setiap produksi kertas terhadap kelestarian hutan dan lingkungan.
Untuk mengatasih hal ini maka kita dapat melakukan penghematan dalam menggunakan kertas. Berikut ini beberapa hal yang sederhana yang dapat kita lakukan, yaitu;
  1. Tidak dengan mudah membuang kertas. Cobalah untuk memikirkan kembali kemungkinan kertas tersebut digunakan untuk hal-hal lainnya.
  2. Memaksimalkan penggunaan kertas yaitu menggunakan semua bagian sisi kertas seperti saat mencetak, gunakan kedua sisi kertas.
  3. Mengumpulkan sisa-sisa kertas untuk dapat dikelolah atau didaur ulang lagi
  4. Koran, majalah, atau kalender bekas dapat digunakan untuk membungkus
  5. Ketika akan mencetak suatu dokumen, cobalah pertimbangkan prioritas dan kebutuhannya. Jika dokumen tersebut perlu dicetak, gunakan ke dua sisi kertas.
  6. Menggunakan kertas bekas pakai untuk mesin facimili atau fotokopi
  7. Memanfaatkan sekumpulan kertas bekas pakai untuk catatan kecil, seperti pesan telpon, catatan belanja dan lain sebagainya
  8. Memanfaatkan kembali amplop atau kantong kertas bekas yang masih layak digunakan
  9. Mencetak keperluan seminar, promosi, pelatihan dari kertas daur ulang.
  10. Jika memungkinkan memperoduksi media cetak berbahan baku kertas daur ulang
  11. Makalah, kliping atau materi presentasi sebaiknya dicetak dan diperbanyak dengan menggunakan keras bekas atau lebih baik dalam bentuk data CD (disk)
  12. Segala bentuk undangan atau tagihan dapat dikirimkan melalui email. Kita terpaksa dicetak, usahakan dibuat dengan bahan yang sedikit memakai kertas.
  13. Menghemat penggunaan kertas tisu saat makan atau di toilet
  14. Ketika anda berbelanja, usahakan untuk membawa kantong belanja anda sendiri
  15. Memanfaatkan aneka kertas bekas untuk berbagai aneka kerajianan seperti kertas daur ulang berwarna-warni, bingkai goto, kotak tisu dan sebagainya
AGAR TIDAK BANYAK POHON YG HABIS UNTUK MEMBUAT KERTAS.

Sumber:http://www.artikellingkunganhidup.com/cara-menghemat-kertas.html

Pengertian Cagar Alam atau Suaka Alam

Cagar alam atau suaka alam dapat diartikan sebagai kawasan suaka alam yang mempunyai kekhasan tumbuhan dan ekosistemnya atau ekosistem tertentu yang perlu dilindudngi dan perkembangannya berlangsung secara alami.
Cagar alam bernilai khas untuk penelitian dan pengembangan, ilmu pengetahuan, pendidikan, dan kegiatan penunjang budidaya, serta untuk kepentingan umum. Contoh cagar alam Nuansa Kambangan Barat di Jawa Tengah
Karakteristik penentuan suatu kawasan sebagai kawasan cagar alam antara lain sebagai berikut.
  1. Memiliki keanekaragaman jenis tumbuhan serta ekosistem.
  2. Mewakili formasi biota tertentu dan atau unit – unit penyusunnya.
  3. Memiliki kondisi alam yang masih alami dan belum terganggu oleh manusia.
  4. Memiliki ciri khas potensi sehingga dapat menjadi contoh ekosistem yang keberadaannya memerlukan upaya konservasi.
  5. Memiliki komunitas tumbuhan beserta ekosistem yang langka atau yang keberadaannya hampir punah.
  6. Memiliki luas yang cukup dan bentuk tertentu untuk mendukung pengelolaan yang efektif dan menjamin keberlangsungan proses ekologis secara alami.
sumber:http://www.artikellingkunganhidup.com/pengertian-cagar-alam-atau-suaka-alam.html

Penyebab Polusi Udara

polusi udaraUdara pada lingkungan tercemar oleh zat-zat polutan sehingga tidak bersih lagi dan merupakan gangguan bagi makhluk hidup/manusia sekitarnya. Dengan kemajuan teknologi pada masa kini, polusi udara telah menimbulkan banyak kekhawatiran terutama di daera daerah industri.
Penyebab polusi udara dapat terjadi akibat dari, yaitu;
1. Kendaraan bermotor
Semua kendaraan bermotor yang memakai bensi dan solar akan mengeluarkan gas CO, Nitrogen Oksida, blerang dioksida dan partikel-partikel lain dan sisa pembakarannya. Unsur-unsur ini bila mencapai kuantum tertentu dapat merupakan racun bagi manusia atau hewan. Sebagai contoh gas CO merupakan racun bagi fugnsi-fungsi darah, SO2 dapat menimbulkan penyakit sistem pernapasan.
2. Pabrik Pabrik industri
Bagi pabrik industri yang di antara bahan bakunya banyak menggunakan zat-zat kimia organik maupun anorganik. Sebagai hasi pengelolaannya selai menghasilkan produk-produk yang berguna bagi kepentingan hidup manusia juga dikeluarkan produk-produk yang tidak berguna malahan dapat berupa racun. Produk-produk yang tidak berguna ini jelas akan dibuang dan bisa merusak lingkungan, berupa gangguan pada kehidupan dan kelestarian lingkugan bila tanpa pengendalian.
Berbagai bentuk penyakit akan timbul pada masyarakat di sekitar pabrik atau pada pekerja sendiri akibat masuknya zat-zat buangan ini ke dalam tubuh. Misal dengan timbulnyaapa yang disebut penyakit Pneumokoniosis, yaitu segolongan penyakit yang disebabkan oleh penimbunan debu-debu dalam paru-paru.
Untuk menentukan apakah orang tersebut terserang penyakit paru-paru akibat penimbunan debu dalam paru-paru, tidak mudah kalau hanya berdasarkan kelainan-kelainan yang terjadi pada tubuh. Harus ada riwayat pekerjaan atau lingkungan tempat tinggal ang selalu mereka gunakan atau sering berurusan dengan debu-debu yang membahayakan misalnya pernah bekerja atau pernah tinggal di sekitar petambangan, di pabrik keramik dan lain-lain.
Kelainan yang terjadi pad atubuh bergantung pada banyaknya debu yang timbul dalam paru-paru, makin luas bagian paru yang terkena makin hebatlah gejala-gejalanya, walaupun hal itu tidak selalu benar. Gejala yang timbul, antara lain batuk-batuk kering, sesak napas, kelelahan umum, berat badan yang turun, banyak berdahak dan lain-lain.
Untuk pengobatan secara khusus terhadap penyakit ini boleh dikatakan tidak ada. Pemberian obat-obatan umumnya hanya ditujukan untuk mengurangi penderitaan dan gejala-gejala yang timbul. Satu-satunya tindakan adalah yang bersangkutan tidak lagi mengisap debu berbahaya tadi.
Dengan demikian pencegahan merupakan hal yang perlu diutamakan. Biaya pencegahan relatif tidak seberapa bila dibandingkan dengna akibat penyakit ini.

sumber:http://www.artikellingkunganhidup.com/penyebab-polusi-udara.html

6 Fungsi Hutan Indonesia

Indonesia adalah sebagai salah satu negara dengan luas hutan terbesar di dunia sangat perlu melakukan konservasi dan pengelolaan hutan untuk kelestarian dan keseimbangan ekosistem alam di bumi. berbagai jenis hutan yang ada di inedonesia memiliki fungsi sebagai berikut.
  1. Mencegah erosi dan tanah longsor. Akar-akar pohon berfungsi sebagai pengikat butiran-butiran tanah. Dengan ada hutan, air hujan tidak langsung jatuh ke permukaan tanah tetapi jatuh ke permukaan daun atau terserap masuk ke dalam tanah.
  2. Menyipan, mengatur, dan menjaga persediaan dan keseimbangan air di musim hujan dan musim kemarau.
  3. Menyuburkan tanah, karena daun-daun yang gugur akan terurai menjadi tanah humus.
  4. Sebagai sumber ekonomi. Hutan dapat dimanfaatkan hasilnya sebagai bahan mentah atau bahan baku untuk industri atau bahan bangunan. Sebagai contoh, rotan, karet, getah perca yang dimanfaatkan untuk industri kerajinan dan bahan bangunan.
  5. Sebagai sumber plasma dutfah keanekaragaman ekosistem di hutan memungkinkan untuk berkembangnya keanekaragaman hayati genetika.
  6. Mengurangi polusi untuk pencemaran udara. Tumbuhan mampu menterap karbon dioksida dan menghasilkan oksigen yang dibutuhkan oleh makhluk hidup.
Sumber;http://www.artikellingkunganhidup.com/6-fungsi-hutan-indonesia.html

Pembuangan dan Pengelolaan Sampah

Buangah sampah pada tempat seharusnya atau pada tempat sampah yang disediakan”, merupakan kalimat sederhana yan gsering kita baca dan dengar. Hal ini dapat memudahkan pengelolaan sampah sehingga sampa tidak hanya bersifat “dibuang” atau “ditumpuk” tetapi juga dapat didaur ulang. Terlebih lagi jika kita membuang sampah berdasarkan jenis sampahnya, yaitu sampah organik, sampah kertas, sampah non daur ulang (misalnya baterai, streofoam, ata sejenisnya), dan sampah daur ulang (kaleng, botol, dan plastik non almunium).
Prof. H.R. Sudrajat (dalam Mengelola Sampah Kota, 2003) menggambarkan potensi timbunan sampah per hari di beberapa kota besar di Indonesia. Seiring dengan semakin meningkatnya jumlah penduduk di suatu kota, kemungkinan timbunan sampah akan semakin meningkat per harinya> dapatkah Anda bayangkan akibatnya? Akankah bumi kita dipenuhi oleh timbunan sampah?
Volum sampah yang meningkat dan tidak segera di kelolah akan berdampak buruk terhadap lingkungan dan kehidupan masyarakat. Tidak aa salahnya jika kita mulai membiasakan diri untuk membuang sampah pada tempatnya dan juga memilah berdasarkan jenis sampah. Berikut adalah hal-hal yang dapat dilakukan untuk mengurangi permasalahan sampah.
1. Membuang sampah pada tempatnya dimanapun kita berada, baik di rumah, sekolah, maupun di lingkungan sekitar. Jika tempat sampah tidak ada, bersedia untuk menyimpan sejenak sampai menemukan tempat sampah terdekat
2. Memilah sampah sesuai dengan kategorinya, misalnya sampah kering dan sampah basah (sampah organik dan sampa anorganik), sampah yang bisa didaur ulang dan sampah yang tidak bisa di daur ulang dan sebagainya.
3. Mengurangi pemakaian plastik atau pembelian barang berbahan plastik. Hal ini disebabkan karena plastik sulit diurai dan terbuat dari minyak bumi. Selain itu, proses pembuatan plastik menghasilkan polusi udara yang cukup tinggi . Dengan mengurangi oenggunaan plastik maka kita daat menekan sampah plastik dan polusi udara yang dihasilkan.

Sumber:http://www.artikellingkunganhidup.com/pembuangan-dan-pengelolaan-sampah.html

Pengertian Ekosistem Lingkungan Hidup

Suatu komunitas memerlukan lingkungan sebagai tempat tinggal makhluk hidup. Komunitas-komunitas akan selalu memiliki interaksi dengan lingkungannya sehingga membentuk satu kesatuan ekologi yang disebut ekosistem. Menurut proses pembentukannya, ekosistem terdiri atas ekosistem alami dan buatan.
  1. Ekosistem alami, terbentuk secara alami tanpa adanya campur tangan manusia. Ekosistem alami ini ada yang berupa ekosistem daratanmisalnya ekosistem hutan atau ekosistem alami misalnya ekosistem danau.
  2. Ekosistem buatan atau non alami, dibentuk secara sengaja oleh manusia. Sebagai contoh ekosistem kebun dan ekosistem akuarium.
Di dalam suatu ekosistem akan terjadi hubungan timbal balik, baik antarfaktor botik maupun antar faktor biotik dengan faktor abiotik. Setiap makhluk hidup membutuhkan makanan untuk tumbuh dan untuk melakukan kegiatannya.
Tumbuhan yang mengandung klorofil dapat membuat membuat makanannya sendiri dengan cara berfotosentesis. Untuk berfotosintesis, tumbuhan memerlukan energi yang berasal dari sinar matahari. Pada tahap ini terjadi saling ketergantungan antara faktor biotik yaitu tumbuhan dengan faktor abiotik yaitu sinar matahari. Tumbuhan yang mampu melakukan fotosintesis dan menghasilkan makanan sendiri disebut sebagai produsen.
Hewan pemakan tumbuhan disebut juga herbivora atau konsumen I, secara langsung bergantung pada tumbuhan produsen. Hewan herbivora menjadi sumber makanan untuk hewan pemakan daging (karnivora primer atau konsumen II). Manusia merupakan omnivora yaitu dapat memakan tumbuhan maupun daging (karnivora sekuder atau konsumen II). Konsumen I,II,III akan menghasilkan kotoran atau apabila mati akan diurai oleh dekomposer menjadi zat hara. Zat hara ini yang kemudian dibutuhkan oleh tumbuhan untuk tumbuh.
Peristiwa hewan memakan tumbuhan maupun hewan memakan hewan lainnya atau hubungan makan memakan ini disebtu sebagai rantai makanan,
Dengan demikian, di ruang muka bumi ini terdapat rangakain dan jalinan makan dan dimakan antaramakhluk hidup. Hal demikian terjadi sebagai upaya makhluk hidup mempertahankan kelangsungan hidupnya. Tidak ada makhluk hidup lain yang mampu hidup di luar rangkaian dan jalinan itu. Mengapa? karena, senantiasa terdapat saling ketergantungan, baik di antara makhluk hidup dengan makhluk hidup lainnya maupun anatara makhluk hidup dengan lingkungannya.

sumber:http://www.artikellingkunganhidup.com/pengertian-ekosistem-lingkungan-hidup.html

Pencemaran Lingkungan Hidup




pencemaran lingkungan hidupPencemaran lingkungan hidup harus  menjadi perhatian yang serius di era saat ini. Meningkatnya kegiatan industri seperti pertambangan telah banyak mengganggu ekosistem lingkungan hidup dengan kegiatan penebangan pohon dan kebisingan alat-alat pertambangan yang digunakan
Inti dari permasalahan lingkungan hidup adalah hubungan makhluk hidup, khususnya manusia dengan lingkungan hidupnya. Ilmu tentang hubungan timbal balik makhluk hidup dengan lingkungan hidupnya di sebut ekologi.
Lingkungan hidup adalah sistem yang merupakan kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan dan makhluk hidup, termasuk di dalamnya manusia dengan perilakunya, yang mempengaruhi kelangsungan peri kehidupannya dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lainnya.
Dari definisi diatas tersirat bahwa makhluk hidup khususnya merupakan pihak yang selalu memanfaatkan lingkungan hidupnya, baik dalam hal respirasi, pemenuhan kebutuhan pangan, papan dan lain-lain. Dan, manusia sebagai makhluk yang paling unggul di dalam ekosistemnya, memiliki daya dalam mengkreasi dan mengkonsumsi berbagai sumber-sumber daya alam bagi kebutuhan hidupnya.
Di alam terdapat berbagai sumber daya alam. yang merupakan komponen lingkungan yang sifatnya berbeda-beda, dimana dapat digolongkan atas :
  • Sumber daya alam yang dapat diperbaharui (renewable natural resources)
  • Sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui (non-renewable natural resources).
Berbagai sumber daya alam yang mempunyai sifat dan perilaku yang beragam tersebut saling berinteraksi dalam bentuk yang berbeda-beda pula. Sesuai dengan kepentingannya maka sumber daya alam dapat dibagi atas;
(a). fisiokimia seperti air, udara, tanah, dan sebagainya,
(b). biologi, seperti fauna, flora, habitat, dan sebagainya, dan
(c). sosial ekonomi seperti pendapatan, kesehatan, adat-istiadat, agama, dan lain-lain.
Interaksi dari elemen lingkungan yaitu antara yang tergolong hayati dan non-hayati akan menentukan kelangsungan siklus ekosistem, yang didalamnya didapati proses pergerakan energi dan hara (material) dalam suatu sistem yang menandai adanya habitat, proses adaptasi dan evolusi.Dalam memanipulasi lingkungan hidupnya, maka manusia harus mampu mengenali sifat lingkungan hidup yang ditentukan oleh macam-macam faktor. Berkaitan dengan pernyataan ini, sifat lingkungan hidup dikategorikan atas dasar :
(1). Jenis dan jumlah masing-masing jenis unsur lingkungan hidup tersebut,
(2). hubungan atau interaksi antara unsur dalam lingkungan hidup tersebut,
(3). kelakuan atau kondisi unsur lingkungan hidup, dan
(4). faktor-faktor non-materil, seperti cahaya dan kebisingan.

  •  Sumber;http://www.artikellingkunganhidup.com/pencemaran-lingkungan-hidup.html